Senin, 05 September 2016

R A D I O T E R A P I

Terapi yang disarankan Dr. Subianto selanjutnya adalah Radioterapi, atau orang awam sering menyebutnya terapi sinar. Alat radioterapi ini tidak tersedia disemua Rumah Sakit. Hanya Rumah Sakit besar tipe A yang memiliki alatnya. Di Semarang hanya RSUP Dr. Kariadi dan RS Kensaras yang memiliki alatnya. Kebetulan alat radioterapi di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru pun rusak. Jadi aku pilih radioterapi di RSUP Dr. Kariadi.

Tanggal 16 Maret 2016 aku datang untuk membuat perjanjian program radiasi di RSUP Dr. Kariadi. Sesuai rekomendasi Dr. Subianto, aku konsul ke Dr. Cristina Hari Nawangsih (Dr. Nawang) dan didapat jadwal kontrol, simulator dan tindakan radiasi. Dr. Bianto menyarankan aku mendapat terapi radiasi sebanyak 25 kali, tetapi Dr. Nawang menyarankan untuk radiasi sebanyak 30 kali. 25 kali sinar normal ditambah 5 kali sinar booster. Aku sih manut aja sama dokter, disuruh apa aja ya aku mau, yang penting sehaatt... Dan tepat 1 bulan pasca kemo aku menjalani radioterapi.

Radioterapi dilakukan 30 kali, setiap hari senin-jumat. Jadi total waktu yang diperlukan untuk radioterapi kurang lebih 6 minggu. Otomatis dong aku harus stay di Semarang, jadi sebelum hari-H radioterapi, aku udah cari-cari kost, survey jarak tempuh kost ke gedung radioterapi, dan tanya-tanya pengalaman senior-senior yang sudah pernah menjalani radioterapi. Alhamdulillah pimpinan dan teman-teman di kantor sangat mendukung aku untuk menjalani terapi, aku diberi cuti (alasan penting) selama 2 bulan. Waktu yang cukup untuk menjalani radioterapi dan pemulihan pasca radiasi.

Aku jadi anak kost.. sementara ngga ketemu anak, suami, keluarga dan teman-teman di Pekanbaru. Sebenarnya berat,, tapi demi kesembuhan aku harus menahan kangen. Lebih baik ngga ketemu dengan orang tersayang selama 6 minggu, insyaAllah untuk bisa ketemu mereka puluhan tahun yang akan datang. Aku kost di Jl. Yogya. Ngga jauh kok dari RSUP Dr. Kariadi. Jalan kaki dari kost ke gedung radioterapi paling cuma 15-20 menit.

Persiapan sebelum sinar:
  1. Dr. Nawang membaca semua data rekam medis dan semua hasil test (lab. PA, tumor marker, rontgent torax dan USB abdomen).
  2. Tindakan simulator (alat radiasi di setel sudut & jaraknya, lalu dada kanan yang akan disinar digambar dengan spidol)

Selama radioterapi, bagian kulit yang disinar tidak boleh terkena air.kata dokter dan operator di ruangan sinar, kulit yang terkena sinar akan melepuh jika terkena air. Dan emang bener sih, pernah ngga sengaja tetesan air saat aku sikat gigi kena dibagian kulit yang disinar. Ngga lama kemudian, kulitnya jadi mbelembung persis seperti luka bakar. Tapi alhamdulillah ngga lama, kempes dan sembuh sendiri.

Radioterapi itu diapain sih? Gimana rasanya, panas ngga? Berapa menit disinarnya? Banyak yang tanyain pertanyaan itu ke aku. Radioterapi untuk kanker payudara tuh cuma tiduran di bed khusus, tangan dibagian payudara yang dioperasi diangkat keatas kepala, alat sinarnya di setel untuk menyinari bagian tubuh yang harus disinar, dan ngga ada rasa panas sama sekali. Alatnya cuma nyala 2 menit (1 menit sinar dari sisi kanan, 1 menit sinar dari sisi kiri). Canggih bener deh alatnya..!!
Kartu kunjungan radioterapi:

Ini loh alat radioterapi yang super canggih itu..!
 Selfi di ruangan radiasi..:)

Banyak pasien kanker yang menolak melakukan radioterapi, ada yang beralasan masalah waktu (repot harus bolak-balik RS tiap hari selama 6 minggu, apalagi kalo RS didaerah tempat tinggalnya ngga ada instalasi radioterapi, otomatis harus cari kost atau sewa rumah) ada juga yang merasa radioterapi itu hanya diperlukan untuk pasien kanker yang stadiumnya tinggi. Padahal radioterapi penting sekali untuk penyembuhan kanker. Radiasi dari radio aktif bisa membakar & membunuh sel kanker, ini sangat efektif untuk mencegah kekambuhan kanker.

Efek samping radioterapi yang aku alami tidak begitu berarti, aku masih enak makan, masih bisa beraktifitas normal (kecuali mandi yaa..). efek yang aku rasakan: kulit dibagian dada yang disinar kering dan kemerahan. Dada kanan terasa kaku, seperti ditarik dari dalam. Mandi jadi lebih lama, karena dada kanan sama sekali ngga boleh kena air, jadi bagian leher, bahu dan dada kiri Cuma dilap pake sapu tangan aja. Dibandingkan sama kemo, efek samping radioterapi jauh lebih ringan. Tapi ada juga pasien radioterapi merasakan efek samping: badan pegel, mudah lelah, susah menelan makanan, tenggorokan rasa terbakar, susah BAB, sakit dibagian perut, ya beda-beda sih efek samping yang dirasakan, tergantung daya tahan tubuh masing-masing pasien.

3 komentar:

  1. Haloo bu,, bagaimana kabarnya? Apakah masih menjalani pengobatan?saya mau tanya apakah masih berkonsultasi dg dr.subiyanto ? Ibu saya juga pasien dr.subiyanto 5tahun lalu (2012)sudah diangkat tumor payudara di rs.tlogorejo dn hasil tesnya jinak, namun 4 thn kmdn (2016) kembali muncul dn dioperasi lagi sama dr.subi tapi di rs.kensaras karena tlogorejo penuh. Tapi bulan ini waktu kontrol bulanan dr.subi menemukan benjolan lagi ditempat yg sama payudara kanan. Dan harus dioperasi lagi.Hancur hati saya karena ibu saya harus operasi lagi.. Tapi semoga sja hasilnya jinak. Tapi stlh membaca blog ibu novi yg semangat saya lbh tenang.. Terimakasih telah share pengalamannya buu. Semoga sehat selalu ya dan semangat untuk menyembuhkan penyatkitnya

    BalasHapus
  2. Informasi yang sangat berharga. Semoga mb novi sehat selalu

    BalasHapus
  3. Saya dari rumah sakit sardjito yogyakarta dirujuk ke rs karyadi semarang krn disardjito pasien tllu bnyk dan antrinya lama sekali untuk radiotherapi, saya baru mau daftar ke semarang minggu ini, adakah yg mau sharing ke saya gimana prosedurnya untuk radiotherapi kanker krn sy msh bingung, 081221868055

    BalasHapus