Minggu, 13 Maret 2016

Berkenalan dengan Kanker

Semuanya terjadi begitu saja, sama sekali tak terduga.
Sejak Haikal (anak ke-2 ku) lahir, aku bertekat utk menyusuinya sampai 2 thn.

Bulan pertama menyusui, dilewati dgn suka duka, puting lecet, leher sakit, kepala kunang kunang krn kurang tidur sampai mata panda. Semua ibu2 menyusui pasti ngalami ini deh..:)

Bulan kedua, asi udh mulai lancar jaya, posisi menyusui udh lebih nyaman.

Bulan ketiga, tidur mulai teratur krn Haikal udh aku biasain tidur dlm keadaan lampu kamar mati, jd lebih mudah membedakan siang & malam.

Bulan ke empat, produksi asi makin lancar jaya, tapi kok di payudara kanan ada benjolan ya? Tepatnya dibagian tengah dada, pas dibawah dagu.
Bingung dgn kemuculan di benjolan, tapi masih berpikiran positif aja, paling ini cuma asi yang mampet.

Bulan ke lima, kebetulan jadwal imunisasi Haikal, sekalian deh konsul ke dokter laktasi, "kok di payudara kanan saya ada benjolan ya dok?" Jawaban dari dokternya saat ini sangat melegakan: "gpp bu, ini namanya galaktosil, ibu2 menyusui biasa mengalami ini, nanti jg hilang sendiri, dikompres aja bu, sambil dipijat ya.."

Bulan ke enam sampai bulan ke sepuluh, benjolan itu malah semakin besar, konsul lagi ke dokter laktasi, dokternya sendiri bingung.. "Bu, kok galaktosilnya ngga ilang? Biasanya galaktosil itu ngga sampai berbulan2..
Ibu mau di USG? Kita lihat ya apa di dalam benjolannya.."

"Ok dok, saya mau di USG.."
Akhirnya aku di USG, terlihat ada gumpalan massa besar, yg didalamnya ada cairan. "Bu, kemungkinan cairan ini asi yang terperangkap, tapi utk lebih jelasnya ibu konsul ke dokter onkologi ya..", itu kata dokternya..

Tgl 17 Februari 2016, aku & suami konsul ke dokter onkologi di salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru. Dokter onkologi menyarankan USG ulang & biopsi jarum.
Aku ikuti semuanya, usg mammae hasilnya sama, didapati massa padat ukuran 4,7 cm x 6,1 cm yang berisi cairan. Diagnosa dr sonografer kista galactocele. Aku lega,, berharap ini cm problem ibu2 menyusui biasa.
Selanjutnya aku & suami ke lab patologi anatomi utk biopsi jarum. Dokternya perempuan, aku jd lebih nyaman bercerita asal muasal benjolan dipayudara kananku.
Jarum pertama masuk, terdapat cairan merah encer sebanyak 10cc.
Jarum kedua masuk, masih terdapat cairan merah encer sebanyak 5cc.
Lalu jarum ketiga masuk, terdapat massa padat berwarna merah seperti daging bertekstur seperti pasir basah.
Aku & suami bingung, kalau memang galaktosil, kenapa bukan cairan asi yang didapat?
Ah, sudahlah aku ngga ambil pusing..
Toh aku masih sehat2 aja, masih fit, asi jg masih lancar & Haikal masih ttp mau minum asi dari payudara kanan.

Hasil lab PA bs diambil tanggal 20, tapi berhubung tanggal 20 ada kondangan, aku baru ambil hasil lab tanggal 22, sekalian konsul ke dokter onkologi.
Jadwal konsul dengan dokter jam 3 sore.
Sebelum ke poli onkologi, aku mampir dulu ke lab PA untuk ambil hasil tes.
Deg degan rasanya melihat amplop hasil tes yang tertutup rapat, pengen buka, tapi kok ga pede, udah lah biar dokter aja yang buka hasil tesnya. Bismillah.. Setelah menunggu 1 jam akhirnya pak dokter datang, namaku dipanggil perawat, aku makin deg degan, apalagi saat itu aku sendirian, krn suami lagi ada jadwal ekspos yang ngga bisa di cancel.

Aku serahkan hasil tes ke dokter, sambil terus berdoa semoga hasilnya baik..
Dokter membaca hasil tes, dan langsung berkata "dicurigai ganas bu, udah diangkat aja payudara kanannya" wajahnya datar, dingin, tanpa basa basi, tanpa empati.. Glek,, berasa disambar petir denger kata2 dari dokter itu.. Air mataku langsung menetes tak terbendung, aku ambil lembaran hasil tes lab PA, secara mikroskopis: "tidak ditemukan sel tumor ganas" tapi dikesimpulan ada kata-kata "terdapat sel atipik dicurigai ganas".
Apa artinya ini.. Antara penjelasan mikroskopik & kesimpulan seperti ada pertentangan.
Si dokter masih aja mencecarku dengan sarannya untuk mastektomi. Aku ngga bisa berfikir saat itu, aku sempat berdebat dengan dokternya, "saya ini ibu menyusui dok, 2 anak saya, saya susui semua, saat ini pun saya masih menyusui anak ke-2 saya, bukankah resiko kanker payudara pada ibu menyusui kecil dok?"
"Ya, memang kecil bu, tapi tidak menutup kemungkinan". Allahuakbar.. dunia serasa runtuh seketika.. Si dokter masih bertanya lagi "kapan ibu siap untuk operasi? Segera saja ditetapkan waktunya".
Ya Allah,, itu wajah pak dokternya dingin bangeett,, ngga mikirin gimana perasaanku..
Aku keluar poli sambil nangis, bayar kekasir lalu pulang masih dalam keadaan masih menangis..

"Ya Allah,, ampunilah dosaku, kuatkan aku, ajariku untuk ikhlas ya Allah.."

1 komentar:

  1. bu, bisa Saya minta nomor kontaknya? wa bisa juga boleh.. Saya ingin tanya2 ke ibu, minta pendapat.. ini nmr wa Saya but.. thx 082291989818

    BalasHapus