Terapi yang disarankan Dr. Subianto selanjutnya
adalah Radioterapi, atau orang awam sering menyebutnya terapi sinar. Alat radioterapi
ini tidak tersedia disemua Rumah Sakit. Hanya Rumah Sakit besar tipe A yang
memiliki alatnya. Di Semarang hanya RSUP Dr. Kariadi dan RS Kensaras yang
memiliki alatnya. Kebetulan alat radioterapi di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru pun
rusak. Jadi aku pilih radioterapi di RSUP Dr. Kariadi.
Tanggal 16 Maret 2016 aku datang untuk membuat
perjanjian program radiasi di RSUP Dr. Kariadi. Sesuai rekomendasi Dr.
Subianto, aku konsul ke Dr. Cristina Hari Nawangsih (Dr. Nawang) dan didapat
jadwal kontrol, simulator dan tindakan radiasi. Dr. Bianto menyarankan aku
mendapat terapi radiasi sebanyak 25 kali, tetapi Dr. Nawang menyarankan untuk
radiasi sebanyak 30 kali. 25 kali sinar normal ditambah 5 kali sinar booster. Aku
sih manut aja sama dokter, disuruh apa aja ya aku mau, yang penting sehaatt... Dan
tepat 1 bulan pasca kemo aku menjalani radioterapi.
Radioterapi dilakukan
30 kali, setiap hari senin-jumat. Jadi total waktu yang diperlukan untuk
radioterapi kurang lebih 6 minggu. Otomatis dong aku harus stay di Semarang,
jadi sebelum hari-H radioterapi, aku udah cari-cari kost, survey jarak tempuh
kost ke gedung radioterapi, dan tanya-tanya pengalaman senior-senior yang sudah
pernah menjalani radioterapi. Alhamdulillah pimpinan dan teman-teman di kantor
sangat mendukung aku untuk menjalani terapi, aku diberi cuti (alasan penting)
selama 2 bulan. Waktu yang cukup untuk menjalani radioterapi dan pemulihan
pasca radiasi.
Aku jadi anak kost.. sementara ngga ketemu anak,
suami, keluarga dan teman-teman di Pekanbaru. Sebenarnya berat,, tapi demi
kesembuhan aku harus menahan kangen. Lebih baik ngga ketemu dengan orang
tersayang selama 6 minggu, insyaAllah untuk bisa ketemu mereka puluhan tahun
yang akan datang. Aku kost di Jl. Yogya. Ngga jauh kok dari RSUP Dr. Kariadi. Jalan
kaki dari kost ke gedung radioterapi paling cuma 15-20 menit.
Persiapan sebelum sinar:
- Dr. Nawang membaca semua data rekam medis dan semua hasil test (lab. PA, tumor marker, rontgent torax dan USB abdomen).
- Tindakan simulator (alat radiasi di setel sudut & jaraknya, lalu dada kanan yang akan disinar digambar dengan spidol)
Selama radioterapi, bagian kulit yang disinar tidak
boleh terkena air.kata dokter dan operator di ruangan sinar, kulit yang terkena
sinar akan melepuh jika terkena air. Dan emang bener sih, pernah ngga sengaja
tetesan air saat aku sikat gigi kena dibagian kulit yang disinar. Ngga lama kemudian,
kulitnya jadi mbelembung persis seperti luka bakar. Tapi alhamdulillah ngga
lama, kempes dan sembuh sendiri.
Radioterapi itu
diapain sih? Gimana rasanya, panas ngga? Berapa menit disinarnya? Banyak yang
tanyain pertanyaan itu ke aku. Radioterapi untuk kanker payudara tuh cuma tiduran
di bed khusus, tangan dibagian payudara yang dioperasi diangkat keatas kepala,
alat sinarnya di setel untuk menyinari bagian tubuh yang harus disinar, dan
ngga ada rasa panas sama sekali. Alatnya cuma nyala 2 menit (1 menit sinar dari
sisi kanan, 1 menit sinar dari sisi kiri). Canggih bener deh alatnya..!!
Kartu kunjungan radioterapi:
Ini loh alat radioterapi yang super canggih itu..!
Selfi di ruangan radiasi..:)
Banyak pasien kanker yang menolak melakukan radioterapi,
ada yang beralasan masalah waktu (repot harus bolak-balik RS tiap hari selama 6
minggu, apalagi kalo RS didaerah tempat tinggalnya ngga ada instalasi
radioterapi, otomatis harus cari kost atau sewa rumah) ada juga yang merasa
radioterapi itu hanya diperlukan untuk pasien kanker yang stadiumnya tinggi. Padahal
radioterapi penting sekali untuk penyembuhan kanker. Radiasi dari radio aktif
bisa membakar & membunuh sel kanker, ini sangat efektif untuk mencegah
kekambuhan kanker.
Efek samping radioterapi
yang aku alami tidak begitu berarti, aku masih enak makan, masih bisa
beraktifitas normal (kecuali mandi yaa..). efek yang aku rasakan: kulit
dibagian dada yang disinar kering dan kemerahan. Dada kanan terasa kaku,
seperti ditarik dari dalam. Mandi jadi lebih lama, karena dada kanan sama
sekali ngga boleh kena air, jadi bagian leher, bahu dan dada kiri Cuma dilap
pake sapu tangan aja. Dibandingkan sama kemo, efek samping radioterapi jauh
lebih ringan. Tapi ada juga pasien radioterapi merasakan efek samping: badan
pegel, mudah lelah, susah menelan makanan, tenggorokan rasa terbakar, susah
BAB, sakit dibagian perut, ya beda-beda sih efek samping yang dirasakan,
tergantung daya tahan tubuh masing-masing pasien.